Mediainfo
Sumbawa Pelestarian Budaya local Provinsi Nusa
Tenggara Barat (NTB) khususnya di Kabupaten Sumbawa dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Selain dengan menggunakan event/kegiatan/pagelaran seni dan
budaya, yang biasanya bertujuan untuk promosi dan pemasaran, pelestarian budaya
local ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan media industry dan
perdagangan. Seperti yang di lakukan Bapak Heryanto, seorang Pegawai Negri
Sipil (PNS) di Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag)
Kab. Sumbawa. Menjalankan industry Batik SASAMBO (Sasak, Samawa, Mbojo) yang
bertujuan untuk pelestarian budaya local yang sekaligus mewakili tiga suku di
wilayah di NTB, yakni suku Sasak, mewakili Pulau Lombok, Samawa dan Mbojo
mewakili Pulau Sumbawa.
Menurut
Mas Hery, akrab ia disapa, sektor perindustrian dan perdagangan, khususnya
usaha industri batik sasambo tidak hanya berdampak positif menghidupkan roda
perekonomian masyarakat Sumbawa, Melainkan juga dapat di jadikan sebagai media
yang potensial dalam rangka melestarikan budaya local di NTB dan Sumbawa
khususnya.
Kurang lebih tujuh tahun bisnis
batik ini berjalan, lanjut Hery, dampaknyapun terbilang sangat positif. Hingga saat ini, hampir seluruh pegawai di
lembaga pemerintahan, pendidikan, bahkan karyawan perusahaan swasta yang ada di
Kab. Sumbawa sudah menggunakan pakaian/baju batik yang bermotifkan/bergambarkan
lambang khas budaya Sasak, Samawa, Mbojo (Sasambo). Misalnya saja, gambar Lonto Engal, dan Kemang Kuning, merupakan
perwujudan cirri khas Tau Samawa. “Tatkala jumlah pemakai batik sasambo ini semakin banyak seiring
berkembangnya wilayah pasar, maka tak terelakkan batik sasambo yang merupakan
perlambangkan pelestarian dan pengenalan budaya local NTB semakin di kenal
banyak orang dari beragam suku dan ras. Tidak menutup kemungkinan sampai
menembus tingkat nasional, bahkan manca Negara”. Ungkap Hery, sembari
tersenyum.
Hasil kegigihan pelaku industry batik Sasambo terdahulu
berbuah manis…!!! Baru-baru ini pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui
Diskoperindag menelurkan perogram yakni
Pelatihan dan Pembinaan teknis industry batik melalui Unit Pelayanan Teknis
(UPT) batik bidang industry yang bertujuan mengembangkan pengetahuan masyarakat
tentang teknis dalam produksi batik. Sehingga ke depan di harapkan bermunculan
industry-industri baru yang tersebar di seluruh wilayah NTB.
Sesuai dengan SK
Bupati Sumbawa, UPT yang beralamatkan di jln. Garuda. Kelurahan Lempeh. Sumbawa,
diperuntukan memfasilitasi masyarakat dalam rangka pelatihan dan pembinaan bagi
pengrajin batik maupun pemula.
Heryanto, S.IP,
Kepala Seksi Sarana Prasarana Industri Bidang Perindustrian Diskoperindag
Sumbawa, saat di wawancarai majalah ini,
mengungkapkan, Unit Pelayanan ini sudah di lengkapi fasilitas yang memadai
sebagai pendukung kegiatan pelatihan.
Diantaranya; alat cap motif batik (batik cap), alat tulis motif batik (batik
tulis), fasilitas mesin disaen dan cetak motif (Digital Printing), peralatan
untuk membuat pakaian batik siap pakai, seperti; mesin jait, obras, mesin
pelubang kancing, mesin potong kain.
Dengan fasilitas
yang cukup kompeten ini, lanjut Mas Hery, UPT
yang di bentuk baru-baru ini sudah dinyatakan siap melayani masyarakat
yang memiliki minat mengembangkan diri dalam kerajinan kain batik dapat
langsung mendatangi kantor UPT. “kami berharap masyarakat bisa mendukung
program ini, untuk pencapain tujuan bersama yakni memajukan perekonomian rakyat
melalui sektor industry dan perdagangan”. Harapnya. (Ardian)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !