Pulau SUMBAWA menjadi Sentra Budidaya Rumput Laut di NTB - Mediainfo Sumbawa
Headlines News :
Home » » Pulau SUMBAWA menjadi Sentra Budidaya Rumput Laut di NTB

Pulau SUMBAWA menjadi Sentra Budidaya Rumput Laut di NTB

Written By Media Info Sumbawa on Senin, 12 November 2012 | 00.56

Mediainfo Sumbawa   Dalam sejarahnya, Rumput Laut yang beberapa waktu lalu terpilih menjadi Kompetensi Inti Industri Daerah (KIID) Kabupaten Sumbawa. Hanya mampu dikembangkan dalam bentuk industri kecil, dan di perdagangkan dalam bentuk “kering panen”.  Diperkirakan, hanya 0,0002% yang di olah menjadi dodol Rumpul Laut dan makanan olahan lainnya dari keseluruhan potensi bahan mentah yang ada. Akibatnya, harga jual Rumpul Lautpun menjadi rendah dan Fluktuatif saja, dalam kisaran harga jual 4500 sampai dengan 12000 Rupiah.
Pada penghujung tahun 2007 lalu,  Komoditi yang di andalkan di bidang perikanan ini.!   mulai menggeliat menjadi industri potensial di NTB, khususnya di Kabupaten Sumbawa. Menurut Heryanto, S.IP,  Kepala Seksi Sarana Prasarana Industri, Bidang Perindustrian Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskoperindag) Kab. Sumbawa. Dengan memiliki wilayah-wilayah potensial penghasil Rumpul Laut terbesar, yakni; Kecamatan Empang dan Tarano, serta 3 wilayah lainnya yang juga memiliki tingkat keberhasilan panen cukup besar. Di yakini Hery, akrab ia di sapa. Industri Rumput Laut Kab. Sumbawa sudah mampu bersaing dengan daerah-daerah lain di NTB, bahkan Nasional.
 Dari beberapa industri unggulan Daerah yang di pilih Kementrian perindustrian Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian RI, Nomor ; 115/M-IND/PER/12/2011 tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kabupaten Sumbawa menyimpulkan, Industri Rumput Laut sebagai Kompetensi Inti Industri Daerah, yang paling kompeten / potensial untuk bersaing di pasar Nasional maupun Internasional.
Industri-industri masuk dalam KIID Sambung pria berdarah Jawa itu, diantaranya;  industri permen susu dari sektor peternakan, industri sektor perkebunan kopi   dan madu, industri kerajinan, dan industri pengolahan rumput laut (RL) sektor perikanan.
Banyaknya hasil produck makanan jadi ataupun setengah jadi yang berbahan baku Rumput laut nampaknya menjadikan rumput laut ini menjadi industri primadona dimata pemerintah pusat.  Adapun produk-produk yang dihasilkan misalnya; dodol rumput laut, jelly, krupuk, bakso dan prodak ANTARA (Cip dan Karagenan) .
Lebih lanjut diterangkan Hery, produk setengah jadi Cip dan Karagenan inilah yang saat ini sudah memiliki pesanan dari pasar Nasional di Indonesia.  Produk Cip dan Karagenan ini dipilih karena merupakan bahan baku bagi industry Farmasi, kosmetik, industry kesehatan lainnya, industry pengolahan makanan, dan industry tekstil (sebagai bahan pengental). (Ardian).
                Di tempat berbeda, H. Mas’un S.Pd.SH, Sekretaris Diskoperindag Sumbawa, menyinggung tentang Rencana Aksi yang saat ini tengah di persiapkan Kab. Sumbawa dalam rangka menindak lanjuti Peraturan Kementrian Perindustria RI.
            Saat ditemui wartawan majalah ini disela-sela aktifitasnya, diruang kerjanya. Ma’un mengungkapkan, sekarang ini pihaknya bersama tim sedang melakukan penyusunan Master Plan pengembangan industri Rumput Laut Kab. Sumbawa. di akuinya, dalam penyusunan Master Plan tersebut pihaknya bekerjsama dengan Pemerintah Pusat dan seluruh SKPD terkait di Daerah Sumbawa dan NTB. “sekarang ini naskahnya sedang disusun oleh Pemerintah Pusat. Sementara itu kami disini sedang menyiapkan data dan informasi yang digunakan sebagai pelengkap data pelengkap oleh pemerintah pusat”. Terang Mas’un terlihat bersemangat.
Selain itu, Sambung Mas’un, pihaknya tengah melakukan komunikasi dengan Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri, terkait penyediaan fasilitas-fasilitas Ruang Bangun yang akan menjadi sarana pendukung pembangunan pabrik Cip dan Karagenan. “Sebagai wilayah alternative tempat pembangunan adalah wilayah Kecamatan Plampang, akan tetapi sampai saat ini kami melakukan tindak lanjut sampai kepada pembuatan MOU antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat”. Terangnya.
Pada intinya, Mas’un melanjutkan, semua program ini di laksanakan dalam rangka merubah paradikma “jangan hanya bisa mengirim barang mentah keluar daerah”. Melainkan memanfaatkan potensi yang ada untuk dikelola lebih maksimal, sehingga nantinya dapat menambah nilai jual. (Ardian)    


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Mediainfo Sumbawa - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template